3 Tempat Peninggalan Kesultanan 🇹🇷Utsmaniyah🇹🇷 Yang Harus Kamu Ketahui


1.Hippodrome Square Istanbul-Turki, Arena Balap Kuda Zaman Bizantium

Hippodrome Square dibangun oleh Septimius Severus untuk ruang hiburan publik pada awal abad ke-2 (tahun 196). Namun, bangunan ini dibangun kembali oleh Konstantin I. Lokasinya strategis di alun-alun Masjid Biru, Hippodrome telah menjadi saksi dari banyak peristiwa mengagumkan seperti perkelahian gladiator yang terkenal, kereta/balap kuda, kerusuhan dan peristiwa berdarah di masa lalu. Hippodrome juga menjadi tempat berkumpul orang-orang selama berabad-abad pada zaman Bizantium. Setelah Konstantinopel ditaklukkan oleh Kesultanan Utsmaniyah (Ottoman), Hippodrome Square juga digunakan untuk tujuan yang sama.

Setelah jatuhnya Kekaisaran Bizantium, area ini pun ikut menjadi wilayah kekuasaan Kesultanan Ottoman. Tercatat dalam sejarah bahwa Monumen Hippodrome memiliki tinggi sekitar 117 meter dengan panjang 480 meter. Lokasi air mancur Jerman itu merupakan pintu masuk ke Hippodrome. Obyek menarik di Hippodrome Square sekarang diantaranya yaitu Obelisk Mesir, Serpent/Spiral Column dan Konstantin II Obelisk.

Data Hippodrome Square

Hippodrome Square atau alun-alun Hippodrome di Istanbul yang dulunya adalah sebuah area yang menjadi pusat kegiatan olahraga dan juga sosial Konstantinopel, ibu kota Kekaisaran Bizantium. Hippodrome juga digunakan oleh Kesultanan Ottoman dan mereka menamakannya At Meydani (Horse Square).

>Berlokasi di : İstanbul, Turki

>Alamat : Binbirdirek Mh., Sultan Ahmet Parki No: 2, 34122 Fatih/Istanbul, Turki

>Jam Buka : 24 jam

>Gaya arsitektur: Arsitektur Bizantium/Romawi Timur

>Tahukah Anda : Sebanyak delapan kereta (dua kereta kuda per tim) berkompetisi di lintasan balap Hippodrome





2.Istana Topkapi

Kerajaan Ottoman atau Kesultanan Turki Utsmani, didirikan oleh Bani Utsman. Mereka berkuasa selama beberapa abad dan salah satu sultan terkenal adalah Sultan Mehmed II, penakluk Bizantium Konstantinopel.. Karena dialah yang memerintahkan pembangunan istana untuk tempat tinggal para sultan, yakni Istana Topkapi.

Istana Topkapi yang kini menjadi museum di Istanbul, merupakan warisan terbesar Kerajaan Turki Utsmani. Selain Istana Topkapi, Kerajaan Turki Utsmani juga mewariskan masjid, gedung, sekolah, hingga jembatan saat kejayaan Kerajaan Bani Utsman pada abad ke-16. Keberadaan bangunan-bangunan itu, seakan menunjukkan kemajuan bidang arsitektur Islam dan para arsiteknya yang ulung.


Sejarah mencatat, sedikitnya 24 orang sultan dari dinasti Turki Utsmani pernah menempati istana ini hingga 1839 M. Selain sebagai tempat kediaman sultan, Istana Topkapi juga merupakan pusat pemerintahan Turki pada masa lalu. Secara keseluruhan, Istana Topkapi memiliki ratusan kamar, namun hanya beberapa saja yang diperlihatkan kepada khalayak.


Istana yang terletak di titik pertemuan Selat Bosphorus, Tanjung Tanduk Emas (Golden Horn) dan Laut Marmara ini merupakan bangunan khas Turki yang mempunyai taman-taman indah yang menghubungkan antara satu bangunan dan bangunan lainnya. Taman-taman yang hijau ini dipenuhi pohon-pohon besar yang rindang.


Didirikan di atas tanah seluas 700 ribu meter persegi, Istana Topkapi mulai dibangun pada 1453. Diawali dengan keinginan Sultan Mehmed II untuk membangun sebuah istana sebagai pusat Kesultanan Turki Utsmani. Sebagai catatan, Sultan Mehmed II menguasai Istanbul setelah menaklukannya dari tangan Kekaisaran Roma pada 1453. Dari sanalah Istana Topkapi mulai dibangun dan terus mengalami berbagai perubahan sampai 1850.

Berbagai jenis keramik, woodwork dan gaya arsitektur ditampilkan di Istana Topkapi. Sedikitnya, ada lima orang yang terlibat merancang bangunan Istana Topkapi ini. Mereka adalah Sultan Mehmed II, Aluddin, Davud Aga, Mimar Sinan, dan Sarkis Balyan. Dengan perpaduan dari kelima arsitek ini, tak heran bila bangunan Istana Topkapi dianggap sebagai sebuah bangunan terbaik hingga kini. Ini semua menunjukkan perkembangan seni aristektur di Turki sudah demikian maju.


Kompleks Istana Topkapi ini tercatat pernah mengalami renovasi sebanyak dua kali, yakni setelah gempa bumi 1509 dan peristiwa kebakaran tahun 1665.


Seiring dengan perkembangan zaman dan pergantian kekuasaan, Istana Topkapi makin diperindah lagi. Di antaranya penambahan paviliun Baghdad pasca penaklukan Kota Baghdad. Dan lainnya menambahkan Paviliun Revan untuk memperingati misi Revan. Kini, dalam Istana Topkapi dipenuhi dengan pilar-pilar disan Yunani, jam-jam besar lukisan ayat-ayat Alquran (kaligrafi), lukisan Prancis, cermin Belgia, dan lainnya.









3.Hagia Sophia

Hagia Sophia atau Aya Sofya (dari bahasa Yunani: Ἁγία Σοφία Bizantium Yunani [aˈʝia soˈfia]; bahasa Latin: Sancta Sophia atau Sancta Sapientia; bahasa Arab: آيا صوفيا; "Kebijaksanaan Suci") adalah sebuah tempat ibadah di Istanbul, Republik Turki. Dari masa pembangunannya pada tahun 537 M sampai 1453 M, bangunan ini merupakan Katedral Ortodoks dan tempat kedudukan Patriark Ekumenis Konstantinopel, kecuali pada tahun 1204 sampai 1261, ketika tempat ini diubah oleh Pasukan Salib Keempat menjadi Katedral Katolik Roma di bawah kekuasaan Kekaisaran Latin Konstantinopel. Bangunan ini menjadi masjid mulai 29 Mei 1453 sampai 1931 pada masa kekuasaan Kesultanan Utsmani. Kemudian bangunan ini disekulerkan dan dibuka sebagai museum pada 1 Februari 1935 oleh Republik Turki.Kemudian menjadi masjid kembali pada Jumat, 10 Juli 2020 setelah pengadilan Turki memutuskan bahwa konversi Hagia Sophia pada tahun 1934 menjadi museum adalah ilegal. Keputusan ini membuka jalan untuk kembali mengubah monumen tersebut menjadi masjid.Terkenal akan kubah besarnya, Hagia Sophia dipandang sebagai lambang arsitektur Bizantium[4] dan dikatakan "telah mengubah sejarah arsitektur." Bangunan ini tetap menjadi katedral terbesar di dunia selama hampir seribu tahun sampai Katedral Sevilla diselesaikan pada tahun 1520.

Bangunan yang sekarang ini awalnya dibangun sebagai sebuah gereja antara tahun 532-537 atas perintah Kaisar Romawi Timur Yustinianus I dan merupakan Gereja Kebijaksanaan Suci ketiga yang dibangun di tanah yang sama, dua bangunan sebelumnya telah hancur karena kerusuhan. Bangunan ini didesain oleh ahli ukur Yunani, Isidore dari Miletus dan Anthemius dari Tralles.

Gereja ini dipersembahkan kepada Kebijaksanaan Tuhan, sang Logos, pribadi kedua dari Trinitas Suci, pesta peringatannya diadakan setiap 25 Desember untuk memperingati kelahiran dari inkarnasi Logos dalam diri Kristus. Walaupun sesekali disebut sebagai Sancta Sophia (seolah dinamai dari Santa Sophia), sophia sebenarnya pelafalan fonetis Latin dari kata Yunani untuk kebijaksanaan. Nama lengkapnya dalam bahasa Yunani adalah Ναὸς τῆς Ἁγίας τοῦ Θεοῦ Σοφίας, Naos tēs Hagias tou Theou Sophias, "Tempat Peziarahan Kebijaksanaan Suci Tuhan".

Pada 1453 M, Konstantinopel ditaklukkan oleh Utsmani di bawah kepemimpinan Sultan Mehmed II, yang kemudian memerintahkan pengubahan gereja utama Kristen Ortodoks menjadi masjid. Dikenal sebagai Aya Sofya dalam ejaan Turki, bangunan yang berada dalam keadaan rusak ini memberi kesan kuat pada penguasa Utsmani dan memutuskan untuk mengubahnya menjadi masjid. Berbagai lambang Kristen seperti lonceng, gambar, dan mosaik yang menggambarkan Yesus, Maria, orang-orang suci Kristen, dan para malaikat ditutup dengan kain hitam. Berbagai atribut Keislaman seperti mihrab, minbar, dan empat menara, ditambahkan. Aya Sofya tetap bertahan sebagai masjid sampai tahun 1931 M. Kemudian bangunan ini ditutup bagi umum oleh pemerintah Republik Turki dan dibuka kembali sebagai museum empat tahun setelahnya pada 1935. Pada tahun 2014, Aya Sofya menjadi museum kedua di Turki yang paling banyak dikunjungi, menarik hampir 3,3 juta wisatawan per tahun. Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Kementerian Budaya dan Pariwisata Turki, Aya Sofya merupakan tempat di Turki yang paling menarik perhatian wisatawan pada 2015.

Dari pengubahan awal bangunan ini menjadi masjid sampai pembangunan Masjid Sultan Ahmed (juga dikenal dengan Masjid Biru) pada 1616, Aya Sofya merupakan masjid utama di Istanbul. Arsitektur Bizantium pada Aya Sofya mengilhami banyak masjid Utsmani, seperti Masjid Biru, Masjid Şehzade (Masjid Pangeran), Masjid Süleymaniye, Masjid Rüstem Pasha, dan Masjid Kılıç Ali Pasha.


Hagia Sophia
Ayasofya (Turki)
Ἁγία Σοφία
Sancta Sophia (Latin)
Koordinat = 41.008548°N 28.979938°E

Perancang = Isidore dari Miletus
Anthemius dari Tralles
Tipe = Gereja Kekaisaran (537–1054)Katedral Ortodoks Yunani (1054–1204, 1261–1453)Katedral Katolik Roma (1204–1261)Masjid (1453–1931, 2020–sekarang)Museum (1935–2020)

Panjang = 82 m (269 ft)

Lebar = 73 m (240 ft)

Tinggi = 55 m (180 ft)

Konstruksi pertama = 532

Tanggal selesai = 537; 1483 tahun lalu


Komentar